NASKAH-NASKAH
KUNO
Ilmu
yang mempelajari naskah-naskah kuno di sebut PALEOGRAPHY. Disaat orang-orang kristen abab ke 20 ini mempelajari
perkara yang sulit dari cara-cara penulisan naskah asli Firman Allah ,maka
mereka juga harus bersyukur kepada Tuhan untuk naskah-naskah kuno itu sehinnga
dapat di cetak dan peroleh dalam bentuk buku.
III.
1. Bahan-bahan yang di pakai untuk menulis naskah-naskah kuno.
Pertama,
Loh-Loh dari tanah liat
Kedua,
Tulang
Ketiga,Kayu
Kempat,
Kulit
Kelima,
bermacam-macam besi
Keenam,
Pecahan tembikar
Ketujuh,
Papyrus
Kedelapan,
Dan perkamen sebagai kertas.
Kesembilan,
Bahan –bahan yang sangat umum di gunakan untuk di gunakan menulis ( pertama
digunakan) adalah loh-loh dari tanah liat dan Batu, para ahli menemukan sesuatu
yang menarik, yaitu bahwa naskah 10 (Sepuluh) hukum Allah ( Torat) di tulis
pada loh batu “ Keluaran 32 : 15-19, 34
: 1, Ulangan 10 : 4.5 “ Papyrus dan
Perkamen di pakai untuk maksud-maksud yang umum. Papyrus dan perkamen adalah
bahan penting, yang di pakai untuk menulis naskah-naskah Alkitab.
III.1.1.Papyrus
Papyrus
adalah kertas yang sangat populer dugunakan sampai dengan abad ke 3 , Papyrus
juga di gunakan setelah abab ke 3, untuk menulis-menulis naskah-naskah klasik.
Papyrus sebagai kertas untuk menulis mempunyai sejarah yang panjang; sebuah
fragmen yang di tulis diatas kertas papyrus ditulis kira-kira 3500 sebelum masehi .
Papyrus
adalah sejenis rumput panjang yang banyak tumbuh di rawa-rawa sungai nil di
mesir dan juga di beberapa negara laut tengah. Papyrus tertulis dialkitab ‘ ayub 8 :11 Yesaya 18
:2, 35:7 dan Kel 3 :2. Tinggi dari
Papirus 375Cm dan pada bagian tengahnya ada serat Papyrus. Serat inilah yang di
pakai untuk membuat kertas.
Cara
pembuatan Papyrus.
Serat
di potong-potong tipis-tipis kemudian diletakkan/dianyam dengan cara anyaman
vertikal dan horisontal, kemudian di beri lem setelah cukup kuat kemudian di
jemur lalu setelah kering di haluskan dengan alat dari batu akhirnya papyrus
itu terbentuk lembaran-lembaran yang sambung berbentuk gulungan.
dalam bentuk gulungan ini dalam bahasa Yunani
di sebut BIBLOS/BIBLION dari kata ini muncul kata BIBLE ( Inggris )
hampir seluruh naskah Perjanjian baru di tulis dalam gulungan papyrus.
III.1.2.Perkamen
Perkamen
adalah kertas yang di buat dari kulit binatang, biasanya yang dipakai kulit
domba atau kambing, tetapi kulit lembu dan kijang juga sering di pakai.
Perkamen ini juga di pakai oleh orang persia, Ibrani dan Yunani.
Cara
pembuatan perkamen.
Kulit
binatang itu di rendam dalam air kapur hingga semua bulunya lepas,kemudian di
cuci dan di keringkan, lalu di haluskan dengan kapur dan batu.
Kertas kulit yang di buat dari kulit anak
lembu dan kuda adalah kertas kulit yang terbaik di sebut Vellum. Pada
abab ke 3 dan ke 4 Kertas kulit/perkamen paling umum di pakai untuk menulis,
itu berarti semua naskah PB dari abab ke 4 sampai 14 di tulis pada perkamen.
Sebuah
catatan sejarah menyatakan, bahwa pada tahun 331 kaisar kontantin memerintahkan
untuk membuat 50 copy dari Alkitab, di buat dengan perkamen untuk Gereja di
Konstantinnope
Alat-alat
untuk menulis :
Pertama,
Stylus
Kedua
Pen dari ilalang
Ketiga
Pen bulu burung
Kempat
Tinta
III.1.3.
Stylus
Pada masa loh-loh tanah liat, stylus
adalah alat menulis yang paling populer yang di gunakan. Stylus adalah sejenis
pahat yang tajam dan runcing, terbuat dari besi, gading atau dari tulang.
Pada ujung yang satu stylus berbentuk tajam, dan ujung yang lain bundar, ujung yang
tajam untuk menulis, dan ujung yang bundar/tumpul untuk menghapus.
III.1.4.
Pen dari ilalang
Pen
ilalang ini adalah jenis pen yang pertama untuk menulis diatas papyrus atau
perkamen. Kemudian seluruh naskah yang di tulis diatas papyrus di tulis dengan
pen ilalang, pada mulannya pen ilalang ini berbentuk seperti sikat, tapi
kemudian bentuknya seperti pen modern yaitu runcing ujungnya.
III.1.5.
Pen burung
Pen bulu burung ini mulai populer di
gunakan setelah adalanya vellum ( kertas kulit anak lembu/anak kuda ) bentuknya
juga runcing seperti pen ilalang.
III.1.6.
Tinta.
Didalam
Perjanjian Baru ini tertulis juga mengenai tinta 2 Korintus 3 :3, 2 Yohanes 12,
3 Yohanes 13 Warna tinta adalah hitam, dari jelaga yang di campur dengan getah
dan air.
Dalam
bahasa yunani Tinta/ Ink berarti Hitam.
Jenis
tinta yang lain dibuat dari semacam biji-bijian yang menghasilkan tinta
berwarna kecoklatan seperti yang di temukan pada beberapa tulisan kuno dan
naskah-naskah penting lainnya, warna-warna lain juga ada seperti merah, ungu,
keemasan atau perak.
III.2.
Bentuk-bentuk Gulungan Buku
Codex dan Gulungan
Buku
pada abab pertama berbentuk gulungan atau gulungan papyrus, lembaran-lembaran
papyrus di lem/disambung-sambung dan di putar pada sebuah tongkat. Lembar kolom
untuk di tulisi adalah 5 sampai 7 cm lebarnya untuk membacanya rol di buka
secar a horisontal. Gulungan kitab
yunani biasanya tidak lebih dari 1.5 m panjangnya karena itu buku-buku
yang panjang biasanya terbagi dalam beberapa gulungan. Para ahli telah
menghitung dua buku perjanjian baru yang terpanjang, yaitu injil lukas, dan
kisah para rasul sepanjang 4,2 m atau 1.4 m injil lukas dan kitab para rasul.
Bentuk
gulungan ini menimbulkan beberapa kesulitan, teristimewa untuk mengajar sangat
sulit untuk menemukan pasal halaman yang di kehendaki. Karena kesulitan
tersebut maka orang-orang kristen mulai berusaha membentuk yang lain, kemudian
di temukanlah /di ciptakanlah buku dalam bentuk CODEX 2 Timotius 4 :13, Lukas 4
:17,20 Wahyu 6 :14, wahyu 5 :1
III.2.1.
Codex
Codex
adalah bentuk buku seperti yang kita kenal sekarang. Bentuk codex ini di pakai
awal abab ke dua. Codex ini terbentuk lembaran kertas yang dilipat. Kertas yang
dipakai biasanya papyrus atau perkamen biasanya empat lipatan kertas yang
dipakai, kemudian diikat pada lipatan kertas yang ditengahnya. Buku dalam codex
ini akan memudahkan untuk membuka halaman tertentu, selain daripada itu dua
sisi dari lembaran kertas di tulisi.
Pembuatannya
menjadi lebih murah. Kertas kulit mempunyai dua keuntungan di bandingkan dengan
papyrus :
Pertama,
Tahan lebih lama dan tidak mudah sobek/rusak.
Kedua,
Tulisannya dapat di hapus dan di ganti dengan tulisan lain. bila sebuah buku
tidak terpakai bisa di hapus dan di pakai lagi.
Buku
dalam bentuk codex memiliki beberapa keuntungan.
Pertama,
Memiliki halaman-halaman sehingga memudahkan untuk mencari pokok-pokok tulisan-tulisan
yang di kehendaki.
Kedua,
Empat buku naskah bisa di jadikan satu buku
Ketiga,
Biaya pembuatan/produksi menjadi lebih murah.
Bentuk-bentuk
tulisan tangan,
Pertama,
Huruf yang di pakai dalam penulisan naskah Perjanjian baru, terdiri dari dua bentuk,
yaitu huruf besar dan huruf kecil
Naskah-naskah
huruf Besar,
Naskah
dengan tulisan huruf besar ini, ditemukan pada awal abab ke 9 dan ke 10. Huruf
besar adalah huruf-huruf yang dipakai
untuk tulisan-tulisan resmi. Huruf besar sering di sebut Uncial (Capital
Letters/ Huruf-Huruf besar ) disebut demikian karena kata kata Uncial di ambil
dari kata latin Uncialis yang berarti ukuran Besar ( Inchigh).
Huruf-huruf
Kecil.
Disamping
tulisan huruf besar ( Uncial Writing ) di kenal juga tulisan huruf kecil yang
di sebut huruf Cursive ( minuscule ) ini tidak di pakai tulisan-tulisan resmi,
seperti surat dan urusan-urusan resmi lainnya. Beda dengan huruf besar/kecil
ini berhubungan satu sama lain dan ukurannya lebih kecil, huruf kecil ini di
ciptakan dengan maksud mempercepat waktu penulisan. Huruf cursive ini pada abad
ke 10 telah di modifikasi ( di perbaiki ) dan kemudian di kenal dengan nama MINUSCULE
WRITING. Setelah abad ke 10 huruf ini di pakai untuk menulis naskah-naskah,
hampir sebagian naskah PB yang di tulis dalam bahasa Yunani memakai huruf MINUSCULE
ini.
Huruf
Kecil Memiliki beberapa keuntungan di banding huruf Besar
Pertama,
Penulisan kalimat-kalimat memakan lebih sedikit tempat, sehingga menjadi lebih
ekonomis.
Kedua,
Buku-buku menjadi lebih kecil dan mudah untuk di bawa-bawa.
Ketiga,
Huruf kecil ini di tulis dengan sangat cepat
Keempat,
( mengutamkan kecepatan menulis ) karena buku-buku dapat di produksi lebih
cepat.
Kelima,
Keuntungan yang terutama adalah Tulisan dengan huruf kecil menghindarkan
penafsiran yang berbeda-beda seperti kalau di tulis dalam huruf besar ( contoh
diatas)
III.3.
Proses-proses naskah kuno menjadi Alkitab.
Kita
telah mempelajari penulisan naskah-naskah panjang dan lebar. Dan kita telah
mendapatkan bahwa beberapa naskah kuno, adalah naskah Perjanjian lama yang asli
Naskah-Naskah
Perjanjian Lama
Kita
harus ingat bahwa tidak ada turunan naskah salinan dari Perjanjian Lama maupun
Perjanjian baru. Pengertian ini akan menimbulkan rasa hormat kita kepada
Perjanjian lama, kita tahu bahwa Musa telah menuliskan PENTATUK 14 abab sebelum
masehi dari masa Musa sampai lahirnya mesin cetak press melewati satu periode
waktu yang lamannya 3000 tahun.
Dikarenakan
rasa sangat hormat terhadap Alkitab/Kitab Suci. Ahli-ahli kitab dan Ilmuan-ilmuan
Yahudi dengan sangat teliti membuat turunan naskah PL yang asli- turunan ini di
sebut/ dikenal dengan nama MASORETES (Ibrani : MASORAH berarti
tradisi ) masoretes ini sangat di hormati dari abad 5 sampai abad ke 10.
Ketelitian
dalam penulisan naskah aslinya adalah mereka menganggap buku itu tidak berguna
kalau ada satu huruf yang di tulis salah, dan juga kalau ada penambahan atau
pengurangan dari naskah asli Nya buku itu tidak dapat di pakai.
Penulisan kembali naskah-naskah tersebut
dihitung sedemikian rupa hingga menjadi sama persis, sampai kepada alenia dan
garis besar lajur di tengahnya (sama dengan foto copynya).
Untuk
waktu yang lama naskah Perjanjian lama yang dikemukakan, dan yang tertua di
tulis pada abad ke 10 setelah Kristus, tapi pada tahun 1974 di ketemukan naskah-naskah di laut mati (Dead
sea Scroll) yaitu naskah Perjanjian Lama yang di tulis pada abad ke I sebelum
Kristus. Hasil penemuan arkheolog-arkheolog memberi kenyataan, bahwa
naskah-naskah yang lebih tua 1000 Tahun
dari naskah yang di ketemukan pertama, mempunyai isi yang sama dan maksud yang
sama.
Tapi naskah-naskah Perjanjian lama sangat sulit
didapatkan. Dibawah ini ada beberapa alasan mengenai pernyataan di atas :
Pertama, Pada masa Kemurtadan dan Penganiayaan di bawah pemerintahan
Raja yang jahat, Umat Allah menyembunyikan naskah-naskah Alkitab itu.
Kedua,( contoh : naskah-naskah laut mati ) dan
yanglain di musnahkan oleh musuh.
Ketiga, Setelah di selidiki dan di pelajari dengan
teliti oleh ahli-ahli dan sarjana-sarjana Kitab bangsa Yunani di pustuskan mana
yang disebut naskah asli dan naskah-naskah yang berbeda dengan naskah asli
langsung dimusnahkan.
Keempat, Bilamana turunan Kitab Suci telah usang dan
dinyatakan tidak dapat dipakai lagi atau turunan naskah itu di temukan
kesalahan penulisan naskah,naskah itu kemudian di kubur atau di simpan di dalam
Genizah (Satu tempat yang tersembunyi di dalam atau di belakang synagogue)
Genisah ini di temukan akhir pertengahan abad ke 19 di kaero ( Mesir ) di
dalamnya tersimpan naskah-naskah berharga yang di tulis sebelum tahun 900
masehi.
Naskah-naskah perjanjian baru.
Berbeda dengan naskah-naskah Perjanjian lama yang
sulit di dapatkan, naskah-naskah Perjanjian Baru sangat banyak beredar, pada
masa kini ada 5000 naskah-naskah dari buku- buku perjanjian baru. Sebuah
petikan naskah yang tertua berisi bagian dari Injil Yohanes, yaitu bagian yang
di tulis pada abad ke 2 Papirus Chester Beaty ditulis pada abad ke 3 yang
berisi seluruh buku perjanjian baru.
Daftar
sumber-sumber naskah perjanjian baru
Pertama, PAPYRUS, Lebih dari 75 petikan
naskah yang di tulis di kertas PAPYRUS telah di ketemukan, naskah-naskah
tersebut di tulis dari abad ke 2 sampai abad ke 8 di dalamnya berisi 25 buku
Perjanjian Baru.
Kedua, NASKAH HURUF BESAR ( UNCIAL) di
temukan 250 sampai 300 buah perkamen/vallum yang di tuliskan abad ke 8
Ketiga, NASKAH HURUF KECIL (Minuscule) Lebih
dari 2500 naskah telah di susun dengan teratur, naskah-naskah itu berasal dari
abad ke 18.
Keempat, VERSIONS (NASKAH-NASKAH VERSI LAIN)
Pertama, Naskah-naskah ini adalah terjemahan bahasa
Yunani. Naskah yang paling penting di tulis pada tahun 1000 Masehi, naskah
Versions yang paling penting bernama VULGATA di tulis dalam bahasa latin
oleh Jeromo 4 Masehi.
Kedua, LECTIONARIES. Kira-kira ada 2000
naskah Lectionaris ditemukan, berasal dari abad ke 3 sampai ke 17. lectionaries
berisi bagian-bagian yang terpilih dari perjanjian baru. Yang dibacakan di
dalam kebaktian Gereja sepanjang tahun.
Ketiga, BAPAK-BAPAK GEREJA. Para ahli dan perintis
iman Kristen selama beberapa abad tafsiran-tafsiran dari Perjanjian Baru atau
naskah-naskah PB. Bila mana kita memiliki
naskah-naskah yang di tulis oleh bapak-bapak Gereja, maka kita dapat
menyusun Buku/Alkitab Perjanjian Baru, dari naskah-naskah tersebut.
Kempat, OSTRACA, adalah pecahan tembikar,
yang bertuliskan bagian-bagian naskah PB. Ada 25 buah naskah ostraca yang
ditemukan.
Kelima, SCRIPTURIA adalah tempat untuk
menulis naskah-naskah kuno Alkitab. Naskah-naskah Laut mati (Dead Sea Scrolls)
di hasilkan/ditulis di tempat Scriptorium. Sejak abad ke 4 , Scriptorium adalah tempat yang umum di pakai orang untuk
menulis naskah-naskah Alkitab. Beberapa orang terlihat dalam penulisan
tersebut. ada orang-orang yang membaca dengan suara keras dan tempo yang
perlahan dan ahli-ahli kitab yang terlatih menuliskannya (sistim dekte) dengan
cara ini beberapa kitab langsung dihasilkan. Setelah selesai di tulis ada orang
yang khusus dan terlatih untuk mengoreksi. Walaupun hasilnya sangat
bagus/sempurna tapi proses penulisannya lama sekali. Ahli-ahli kitab biasanya
duduk di bangku yang tak bersandar/dingklik “bhs jawa” memegang gulungan atau
codex di lututnya (pada waktu itu penulis di meja tidak umum di lakukan )
Kesaksian-kesaksian orang-orang yahudi
Pertama, PHILO ,dari Alexandria, orang-orang
yahudi yang terkenal yang hidup sejaman dengan Yesus dan Paulus, philo
memberikan pernyataan, yaitu “ orang-orang Yahudi bersedia mati sepuluh ribu
kali dari pada mengijinkan satu kata dalam Alkitabnya diubah/diganti “
Kedua, YOSEPHUS, Ahli sejarah bangsa yahudi
yang hidup akhir abad ke 1 berkata “Tidak ada kesaksian yang lebih baik dari
pada kitab-kitab yang ada di anatara kita... Karena kita mempunyai...hanya
duapuluh dua kitab, yang berisi catatan kehidupan,-kejadian masa lampau yang
dipercayai sebagai kitab Ilahi”. Orang-orang yahudi membagi kitab-kitab mereka
dalam 24 gulungan Yosephus dalam pernyataannya mengkombinasikan kitab RUT dan
Hakim-hakim, Yeremia dengan ratapan.
Ketiga, SINODE JAMNIA, Pada tahun 90 masehi
sekelompok Rabbi (Guru Agama ) bertemu di jamnia dekat Tel Aviv, mereka
mensahkan kanon Alkitab Ibrani yang telah beredar diantara mereka. Inilah
persetujuan dari semua orang Yahudi bahwa kanon Ibrani telah tertutup/sempurna
pada masa Ezra- pada abad 5 sebelum Masehi.
III.4. Fungsi dan
Maksud Alkitab di berikan.
Firman Allah yang di ilhamkan oleh Allah adalah “
Dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus “ 2 Timotius 3 : 15 “ Dari awal sampai akhir, Alkitab
mengetengahkan rencana penebusan oleh Allah kepada manusia melalui AnakNya yang
tunggal yaitu Yesus Kristus ( Yohanes 5 :39, Kisah para rasul 10 :43, Roma 16
:25,26) Dan hikmat atau pengetahuan yang benar tentang keselamatan hanya
didapat mendengar berita Firman Tuhan ( Mazmur 19 :7 , 119 :98) Paulus juga
mengatakan (2 Timotius 3 : 16 ) bahwa kitab suci bermanfaat :
Pertama, Mengajar
Kedua, Menyatakan kesalahan.
Dari
kedua manfaat dan fungsi Alkitab di berikan dapat di kelompokan bagian dari
doktrin adalah Titus 1 : 9,13
Pertama,Pelajaran/instruksi Roma 15 :4
Kedua, Dasar/pondasi Kebenaran sebagai landasan
untuk menyatakan apa yang salah (dasar untuk membuat koreksi ) 1 Timotius 5
:13, Yohanes 16 :8
Ketiga, Memperbaiki kelakuan
Keempat,Mendidik orang dalam kebenaran hal ini dapat di kelompokkan dalam praktek.
Praktek/terapan
Sepasang kata yang terakhir yaitu MEMPERBAIKI dan
MENDIDIK (CORECTION and INSTRUCTION) memberikan pemikiran negatif dan
positif mengenai kehidupan orang Kristen.
Alkitab
adalah untuk memperbaiki membangun kembali atau sesuatu, menjadikan baik,
menjadi berguna kembali ) Untuk menyatakan kesalahan dan membawa kembali ke
jalan yang benar.
Kata mendidik dapat diartikan “membawa ketaraf
pengertian yang lebih tinggi “(Upbringing ) atau “latihan “ (Training)
pengertian mendidik berkaitan erat dengan proses pendidikan.
Tujuan
utama dari 4 hal/Fungsi dari Alkitab adalah supaya Manusia Kepunyaan Allah akan
menjadi sempurna-lengkap,mampu ahli,dapat mengatasi semua yang di tuntun
daripadanya ( 2 Timotius 2 :15-21 ) Dilengkapi dengan perlengkapan untuk
perkerjaan yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar