Rabu, 08 Agustus 2012

Hakekat penelaahan alkitab di sekolah



HAKEKAT PENELAAHAN ALKITAB DI SEKOLAH DAN JEMAAT
Pendahuluan
            Pengertian Hakekat : Kebenaran, kenyataan yang sebenarnya, Penelaahan dari kata dasar telaah : Penyelidikan, pemeriksaan sedangkan menelaah adalah mempelajari, menyelidiki, memeriksa dan meneliti (Purwo darminto Kamus) Minat warga Gereja untuk mempelajari dan memahami Alkitab secara lebih  mendalam  makin  meningkat,dalam hal Ini terlihat banyaknya para peserta kursus-kursus, seminar–seminar, bahkan di kalangan jemaat  banyaknya persekutuan persekutuan yang semakin banyak, begitupula di kalangan dunia pendidikan juga di tekan kan mengenai pendidikan Agama Kristen mulai dari jenjang sekolah dasar hingga pada perguruan tinggi. Oleh karena itu Kehausan akan pembelajaran akan firman dan kebenaran ini sangat menarik untuk kita pelajari pada mata kuliah “ Metode-metode penelaahan Alkitab di Sekolah dan di jemaat”, sehingga ketika Mahasiswa mengikuti Mata kuliah ini Mahasiswa bisa mengerti, memahami dan di perlengkapi penegetahuan tentang metode-metode penlaahan Alkitab secara praktis .
Untuk penelaahan Alkitab sering kali  dapat di hubung-hubungkan dengan pengetahuan untuk mempelajari Alkitab dalam hal ini sering kali di kaitkan dengan menafsir Alkitab. Menafsir Alkitab adalah kegiatan yang biasa kita lakukan setiap hari di dalam hidup kita. Pada saat kita mendengar pernyataan lisan atau membaca pernyataan tertulis dan berusaha untuk memahaminya, kita sebenarnya tengah melakukan penafsiran ( eksegesis )
Istilah “eksegesis “ sendiri berasal dari kata Yunani “exegeomaiyang dalam bentuk dasarnya berarti “membawa keluar “ atau “  membaca atau mengaliarti tulisan -tulisan itu. Dalam mempelajari Alkitab ini sering kali dihubungkan dengan penafsiran (eksegese) Alkitab . Istilah “eksegese”  berasal dari dari kata bendannya sendiri berarti “ tafsiran “ atau “ penjelasan “ (john H.Hayes,1990) jadi pada waktu kita membaca sebuah tulisan atau mendengar suatu pernyataan yang kita coba pahami dan tafsirkan, kita sebenarnya tengah melakukan penafsiran atau eksegesis.
Faktor-faktor Kesulitan dalam penafsiran Alkitab .
Pertama, adalah mencakup seberapa jauh pihak yang membuka komunikasi
( Pembicara, pengarang atau penyunting/pengumpul ) dan pihak yang menerima komunikasi pendengar atau pembaca mengambil bagian dalam dunia bahasa dan pengalaman yang sama.
Kedua, adalah mencakup seberapa jauh komunikasi dan bentuknya yang memuat isi dan bentuk-bentuk ekspresi yang khusus.
 Kesulitan-kesulitan itu di timbulkan oleh beberapa Faktor :
pertama, sering kali di artikan sudut pandang pihak yang ketiga .
kedua, muncul apabila teks atau dokumen di susun dalam bahasa yang berbeda dari bahasa penafsir.
Ketiga, adalah  terjadi karena kesenjangan  budaya yang berbeda.
Keempat, adalah yang di sebut dengan kesenjangan sejarah yang berbeda
Kelima, terjadi kesenjangan perkembangan historis.
Keenam, adalah  adanya bayaknya teks yang berlainan dari dokumen-dokumen yang sama.
Ketujuh, beberapa teks di pandang suci dan dengan demikian  sedikit banyak berbeda dari semua karya tulis lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar