HAKEKAT
PENELAAHAN ALKITAB DI SEKOLAH DAN JEMAAT
Pendahuluan
Pengertian Hakekat : Kebenaran,
kenyataan yang sebenarnya, Penelaahan dari kata dasar telaah : Penyelidikan,
pemeriksaan sedangkan menelaah adalah mempelajari, menyelidiki, memeriksa dan meneliti
(Purwo darminto Kamus) Minat warga Gereja untuk mempelajari dan memahami
Alkitab secara lebih mendalam makin
meningkat,dalam hal Ini terlihat banyaknya para peserta kursus-kursus, seminar–seminar,
bahkan di kalangan jemaat banyaknya
persekutuan persekutuan yang semakin banyak, begitupula di kalangan dunia
pendidikan juga di tekan kan mengenai pendidikan Agama Kristen mulai dari
jenjang sekolah dasar hingga pada perguruan tinggi. Oleh karena itu Kehausan
akan pembelajaran akan firman dan kebenaran ini sangat menarik untuk kita
pelajari pada mata kuliah “ Metode-metode penelaahan Alkitab di Sekolah dan
di jemaat”, sehingga ketika
Mahasiswa mengikuti Mata kuliah ini Mahasiswa bisa mengerti, memahami dan di
perlengkapi penegetahuan tentang metode-metode penlaahan Alkitab secara praktis
.
Untuk
penelaahan Alkitab sering kali dapat di
hubung-hubungkan dengan pengetahuan untuk mempelajari Alkitab dalam hal ini
sering kali di kaitkan dengan menafsir
Alkitab. Menafsir Alkitab adalah
kegiatan yang biasa kita lakukan setiap hari di dalam hidup kita. Pada saat
kita mendengar pernyataan lisan atau membaca pernyataan tertulis dan berusaha
untuk memahaminya, kita sebenarnya tengah melakukan penafsiran ( eksegesis )
Istilah
“eksegesis “ sendiri berasal dari kata Yunani “exegeomai “yang dalam bentuk dasarnya
berarti “membawa keluar “
atau “ membaca atau mengali “ arti tulisan -tulisan itu.
Dalam mempelajari Alkitab ini sering kali dihubungkan dengan penafsiran (eksegese)
Alkitab . Istilah “eksegese” berasal dari dari kata bendannya sendiri
berarti “ tafsiran “ atau “ penjelasan “ (john H.Hayes,1990) jadi pada waktu
kita membaca sebuah tulisan atau mendengar suatu pernyataan yang kita coba
pahami dan tafsirkan, kita sebenarnya tengah melakukan penafsiran atau eksegesis.
Faktor-faktor
Kesulitan dalam penafsiran Alkitab .
Pertama,
adalah mencakup seberapa jauh pihak yang membuka komunikasi
(
Pembicara, pengarang atau penyunting/pengumpul ) dan pihak yang menerima komunikasi pendengar
atau pembaca mengambil bagian dalam dunia bahasa dan pengalaman yang sama.
Kedua,
adalah mencakup seberapa jauh komunikasi
dan bentuknya yang memuat isi dan
bentuk-bentuk ekspresi yang khusus.
Kesulitan-kesulitan
itu di timbulkan oleh beberapa Faktor :
pertama,
sering kali di artikan sudut pandang pihak yang ketiga .
kedua,
muncul apabila teks atau dokumen di susun dalam bahasa yang berbeda dari bahasa
penafsir.
Ketiga,
adalah terjadi karena kesenjangan budaya yang berbeda.
Keempat,
adalah yang di sebut dengan kesenjangan sejarah yang berbeda
Kelima,
terjadi kesenjangan perkembangan historis.
Keenam,
adalah adanya bayaknya teks yang
berlainan dari dokumen-dokumen yang sama.
Ketujuh,
beberapa teks di pandang suci dan dengan demikian sedikit banyak berbeda dari semua karya tulis
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar