Kamis, 07 Februari 2013

SOSIO ANTROPOLOGI



SOSIO ANTROPOLOGI
Sosio Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu, Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang di kenal di Eropa, Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,antropologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata Yunani (antropos) yang berarti “manusia”atau “orang” dan logos yang berarti “wacana”(dalam pengertian”bernalar”,”berakal”) Antropologi mempelajari manusia sebagai makluk biologis sekaligus makhluk sosial.

V.1. Tokoh Tokoh Antropologi
masyarakat serta kebudayaan yang di hasilkan (Koentjaraningrat ) Antropogi adalah ilmu yang lahir dari keinginan yang tidak terbatas tentang manusia (David Hunter)
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik
Antropologi adalah ilmu yang menguji segala aspek yang terdapat pada manusia yang terdiri dari berbagai konsepsi kebudayaan,tradisi,ilmu pengetahuan,teknologi,norma,kelembagaan ,seni,linguistik dan lambang (Rifhi Siddiq)
Antropologi adalah studi tentang umat manusia,berusaha menyusun generalisasi yang bermafaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (William A Havilland)

V.2. Sejarah sosio antropologi
Seperti halnya sosio antropologi sebagai sebuah ilmu juga men megalami tahapan-tahapan dalam perembanganny menjadi empat fase (Koencoroningrat)
Fase pertama Sebelum tahun 1800-an, Sekitar abab ke 15-16 bangsa-bangsa di eropa mulai berlomba-lomba  untuk menjelajahi dunia, Mulai Afrika,Amerika,Asia, hingga ke Australi. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru, mereka menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka.Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mencatat di buku harian ataupun jurnal perjalanan, mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku terasing tersebut.
Mulai dari ciri-ciri fisik,kebudayaan susunan masyarakat atau bahasa dari suku-suku tersebut .Bahan-bahan  tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian di kenal dengan bahan etnologi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.Bahan-bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa, Kemudian pada permulaan abad ke 19 ilmiah menjadi sangat besar karena itu timbul usaha-usaha untuk menintergrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
Fase kedua (tahun 1800-an ,Pada fase ini bahan-bahan etnografi telah disebut menjadi karangan-karangan cara berfikir evolusi masyarakat pada waktu itu , masyarakat dan kebudayaan telah berevolusi secara berlahan-lahan dan dalam waktu jangka yang lama .Mereka mengganggap bagsa-bangsa selain eropa sebagai bagsa-bangsa yang primitip yang tertinggal, dan menganggap sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.
Fase ke tiga (awal abad ke-20 ) Pada fase ini ,negara-negara eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia,Amerika,Australia dan Afrika. Dalam membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa eropa serta hambatan – hambatan lain dalam menghadapinya , pemerintah kolonial negara eropa serta hambatan-hambatan lain dalam menghadapinya ,pemerintah kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukkannya untuk itulah mereka mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial
Fase ke empat ( setelah tahun 1930-an ) Pada fase ini, Antropoli berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa eropa. Mulai akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang dunia ke 2.(dua) Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia, dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total kehancuran itu menghasilkan kemiskinan,kesenjangan sosial dan kesengsaraan yang berujung.
Namun pada saat itu muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang di jajah eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan , sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil. Namun banyak masysrakat yang masih memendam dendam terhadap bangsa eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar